Sejarah Singkat Kota Kendari

Sejarah Singkat Kota Kendari – halo sobat mas bejo, Ibu kota dari provinsi Sulawesi Tenggara adalah Kendari. Kendari juga merupakan nama kotamadya. Diresmikan sebagai kotamadya (kini kota) dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995. Kota ini memiliki luas 271,8 km² (26.847 Ha) dan berpenduduk sebanyak 345.107 jiwa (2020)Sejarah Singkat Kota KendariIbu kota dari provinsi Sulawesi Tenggara adalah Kendari. Kendari juga merupakan nama kotamadya. Diresmikan sebagai kotamadya (kini kota) dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995. Kota ini memiliki luas 271,8 km² (26.847 Ha) dan berpenduduk sebanyak 345.107 jiwa (2020)

Vosmaer (berkebangsaan Belanda) tahun 1831 merupakan penemu, penulis dan pembuat peta pertama tentang Kota Kendari. Istana raja Suku Tolaki bernama TEBAU di bangun pada tanggal 9 Mei 1831 yang berada di sekitar pelabuhan Kendari. Maka setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu sampai sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.

Pada zaman penjajahan Belanda, Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibu kota Onder Afdeling Laiwoi. Pertama kali tumbuh kota Kendari sebagai Ibukota Kecamatan dan kemudian berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau. Luas dari Kota Kendari pada saat itu ± 31.400 km².

Setelah terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, Kota Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 (dua) wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas Wilayah ± 75,76 Km².

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kota Kendari menjadi Kota Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Mandonga dan Poasia dengan 26 kelurahan dan luas wilayah ± 18.790 Ha. Melihat dan mengingat pertumbuhan serta perkembangan dari Kota Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan luas wilayah mengalami perubahan menjadi 296 Km².

Baca Juga :  Biodata Atta Halilintar

Luas wilayah dan topografi

Kota Kendari yang merupakan ibukota dari provinsi Sulawesi Tenggara memiliki luas ± 271,8 km² atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tpografi wlayah Kota Kendari merupakan dataran yang berbukit dan dilewati oleh sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil lautnya.

Letak Geografis

Letak Kota Kendari berada di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Sebagian besar wilayah daratannya terdapat di daratan, mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau, yaitu Pulau Bungkutoko, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º54’30” – 4º3’11” Lintang Selatan dan 122º23’ – 122º39’ Bujur Timur.

Kota Kendari berbatasan langsung dengan  beberapa wilayah diantaranya :

Sebelah Utara: Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
Sebelah Timur: Laut Banda
Sebelah Selatan: Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan
Sebelah Barat: Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan dan Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe

Demikianlan Sejarah Singkat Kota Kendari yang merupakan ibukota dari provinsi Sulawesi Tenggara. Semoga artikel diatas dapat menambah wawasan serta pengetahun kita. Jangan lupa share artiket ini agar dapat manfaat yang lebih banyak

Nantikan artikel dari kami selanjutnya. terima kasih dan semoga bermanfaat.

Baca Juga :

Twibbon Hari Ulang Tahun Kota Kendari ke-191 tahun 2022

Kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022

Link Twibbon May Day 2022