Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 136 Peta Konsep Salam

masbejo.com-Berikut ini Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 136 Peta Konsep Salam.

Aktivitas Kelompok

Peta Konsep

1. Buatlah peta konsep tentang salam bersama kelompok kecilmu!Kalian dapat berkreasi dalam bentuk, warna, tulisan atau gambar. Kalian dapat menggunakan beragam media: kertas bekas, kertas karton, atau paparan menggunakan teknologi informasi.

2. Paparkan hasil belajar kelompokmu!

Jawaban:

Peta Konsep Salam

Penjelasan:

a. Arti Salam
Salam adalah cara bagi seseorang (juga binatang) untuk secara sengaja mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk menunjukkan perhatian, dan/atau untuk menegaskan atau menyarankan jenis hubungan atau status sosial antar individu atau kelompok orang yang berhubungan satu sama lain. Salam dapat diekspresikan melalui ucapan dan gerakan, atau gabungan dari keduanya. Salam sering, tetapi tidak selalu, diikuti oleh percakapan.

Arti سلام di Kamus Istilah Semua Indonesia Arab ; keselamatan, perdamaian, salam, pemberian hormat · سَلاَم ; kebahagiaan · سَلَام ; kesejahteraan,

b. Ucapan Salam
Salam dalam bentuk ucapan adalah berupa kata atau frasa yang bersifat ritual yang digunakan untuk memperkenalkan diri atau untuk menyapa orang lain.

Dalam agama islam seringkali mengucapkan salam menggunakan bahasa Arab, ” Assalamu’alaikum ” atau lebih lengkapnya “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

Cara ini merupakan salah satu kaidah dalam bersilaturahim. Dan, begitu indah akhlak seseorang yang selalu mengawali ucapan salam kepada siapa pun yang ditemuinya.

وعن أَبي أُمامة صُدَيِّ بن عجلان الباهِلِي قال: قال رسولُ الله إنَّ أَوْلَى النَّاس باللهِ مَنْ بَدَأهم بالسَّلام

“Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang memulai salam.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Selain itu, beberapa kaidah salam yang baik adalah bagi orang yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan kaki.

c. Tatacara Mengucap dan Menjawab salam
Imam an – Nawawi di dalam Kitab Riyadhus Shalihin di Bab Salam menjelaskan, bahwa orang dianjurkan memberikan salam dengan mengucapkan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkahNya tercurah kepada kalian.”

Menurut Imam an – Nawawi, kalimat itu diucapkan dengan menggunakan bentuk jamak. Meskipun yang diberi salam hanya satu orang.

Sementara di dalam kitab Al-Adzkar, Imam an – Nawawi menyebut ada 3 jenis salam bisa gunakan sebagai sapaan atau doa kita terhadap sesama muslim lainnya.

1. Assalamu’alaikum artinya adalah Semoga Keselamatan terlimpah untukmu.

2. Assalamu’alaikum Warahmatullah artinya Semoga Allah Melimpahkan Keselamatan dan Rahmat-Nya untukmu / Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah untukmu.

3. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh artinya adalah semoga Allah Melimpahkan keselamatan, Rahmat dan Keberkahan untukmu. atau Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah padamu / kalian.

Kemudian yang menerima, menjawab salam dengan mengucapkan:

Wa’alaikumus Salam Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca Juga :  Jawaban bagaimana menggunakan teknologi yang semestinya untuk mendukung ketersediaan sumber daya alam

Artinya: “Begitu juga semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkahNya tercurah kepada kalian.”

d. Adab Mengucap Salam
Hadits 857

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ َوَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي ، وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ ، وَالقَليْلُ عَلَى الكَثِيْرِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

وَفِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِي : (( وَالصَّغِيْرُ عَلَى الكَبيْرِ )) .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk, dan yang sedikit memberi salam kepada yang banyak.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6233 dan Muslim, no. 2160]

Ada tambahan dalam riwayat Al-Bukhari, “Dan yang kecil memberi salam kepada yang besar.”

Faedah Hadits

1. Hadits ini mengajarkan bagaimanakah adab mengucapkan salam, dan setiap orang punya hak dalam hal salam.

2. Seandainya yang banyak melewati yang sedikit atau yang besar melewati yang kecil, maka tidak ada dalil yang menunjukkan siapakah yang baiknya mengucapkan salam. Dalil yang ada hanyalah menjelaskan keutamaan yang memulai mengucapkan salam, terserah anak kecil ataukah orang dewasa, atau orang yang sedikit ataukah orang yang banyak.

3. Siapa yang masuk pasar hendaklah menebar salam seperti praktik dari Ibnu Umar sebagaimana yang diterangkan dalam hadits #850.

Hadits 858

وَعَنْ أَبي أُمَامَةَ صُدَيِّ بْنِ عَجْلاَن البَاهِلِي – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلامِ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإسْنَادٍ جَيِّدٍ .

Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling utama menurut Allah adalah orang yang memulai salam di antara mereka.” (HR. Abu Daud dengan sanad jayyid) [HR. Abu Daud, no. 5197. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].

وَرَوَاهُ التِّرْمِذِي عَنْ أَبِي أُمَامَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قِيلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، الرَّجُلانِ يَلْتَقِيَانِ أَيُّهُمَا يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ ؟ ، قَالَ : (( أَوْلاَهُمَا بِاللهِ تَعَالَى )) قَالَ التِّرْمِذِي : (( هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .

Dan Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Umamah dikatakan, “Wahai Rasulullah, jika dua orang laki-laki bertemu siapakah hendaknya yang memulai mengucapkan salam?” Beliau menjawab, “Yang lebih dahulu memberi salam adalah orang yang lebih utama di sisi Allah Ta’ala.” Tirmidzi berkata, haditsnya hasan sahih. [HR. Tirmidzi, no. 2694. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih].

Faedah Hadits

1. Disunnahkan menebar salam antara kaum muslimin. Ucapan salam ini adalah jalan untuk taat kepada Allah, mencintai-Nya, dan dekat dengan-Nya.

2. Jika dua orang bertemu, yang terbaik adalah yang pertama mengucapkan salam pada saudaranya.

e. Keutamaan Menebar Salam
Di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:

1. Menumbuhkan rasa cinta

Saling mengucapkan salam akan menumbuhkan kecintaan terhadap hati sesama muslim serta dengan sendirinya membuat suasana Islami di tengah kerabat dan keluarga Anda. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca Juga :  Jawaban lakukan wawancara dengan salah seorang pengusaha di kota kalian

لا تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ حتَّى تُؤْمِنُوا، ولا تُؤْمِنُوا حتَّى تَحابُّوا، أوَلا أدُلُّكُمْ علَى شيءٍ إذا فَعَلْتُمُوهُ تَحابَبْتُمْ؟ أفْشُوا السَّلامَ بيْنَكُمْ

“Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)

Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad menjelaskan, “Hadis ini menunjukkan keutamaan menebarkan salam. Dan menunjukkan betapa agung perkaranya. Dan bahwasanya menebarkan salam adalah sebab timbulnya rasa cinta dan ia merupakan doa antara sesama Muslim.” (Syarah Sunan Abu Daud, 3/590)

2. Sebab masuk ke surga

Dan yang luar biasa lagi, ternyata dengan kebiasaan menebarkan salam, bisa menjadi sebab seseorang masuk ke dalam surga. Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اعبُدوا الرحمنَ ، و أطعِمُوا الطعامَ ، وأَفشوا السَّلامَ ، تَدخُلوا الجنَّةَ بسَلامٍ

“Sembahlah ar-Rahman semata, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan), tebarkanlah salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad no.981, dishahihkan al-Albani dalam as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, 2/115)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan, “Perkataan [engkau akan masuk surga dengan selamat] menunjukkan orang yang melakukan amalan-amalan di atas akan masuk surga tanpa hukuman dan tanpa azab. Karena orang yang diazab maka ia tidak dikatakan selamat. Maka tiga amalan dalam hadis ini adalah di antara sebab yang memasukan orang ke surga dengan selamat.” (Syarah Riyadhus Shalihin, 5/202)

3. Salah satu amalan terbaik dalam Islam

Mengucapkan salam adalah salah satu amalan yang terbaik dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

أنَّ رَجُلًا سَأَلَ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أيُّ الإسْلَامِ خَيْرٌ؟ قالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وتَقْرَأُ السَّلَامَ علَى مَن عَرَفْتَ ومَن لَمْ تَعْرِفْ

“Ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Wahai Rasulullah, amalan Islam apa yang paling terbaik? Rasulullah menjawab: engkau memberi sedekah berupa makanan dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal.” (HR. al-Bukhari no. 12, 28, Muslim no. 39)

Hadis ini juga mengajarkan adab kepada kita bahwa hendaknya kita bersemangat juga mengucapkan salam kepada orang yang belum dikenal. Tidak hanya bersemangat mengucapkan salam kepada orang yang sudah dikenal saja.

4. Diganjar pahala 10 kali lipat

Orang yang mengucapkan salam ia akan mendapatkan pahala, karena ucapan salam adalah ibadah yang diperintahkan oleh syariat. Namun tidak cukup sampai di situ, orang yang mengucapkan salam akan dilipat-gandakan pahalanya minimalnya 10 kali lipat. Sebagaimana dalam hadis dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu:

جاء رجلٌ إلى النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ، فقال : السلامُ عليكم ، فرَدَّ عليه ، ثم جَلَس ، فقال النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم : عَشْرٌ . ثم جاء آخَرُ ، فقال : السلامُ عليكم ورحمةُ اللهِ ، فرَدَّ عليه ، فجلس ، فقال : عِشْرُونَ . ثم جاء آخَرُ ، فقال : السلامُ عليكم ورحمةُ اللهِ وبَرَكاتُه ، فرَدَّ عليه ، فجلس ، فقال : ثلاثونَ

Baca Juga :  Jawaban Pengayaan halaman 127 Masalah Sosial IPS SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

“Datang seorang lelaki kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata: Assalamu ‘alaikum. Kemudian Nabi membalas salamnya, kemudian orang tadi duduk. Nabi bersabda: sepuluh! Kemudian datang orang yang lain, ia berkata: Assalamu ‘alaikum warahmatullah. Kemudian Nabi membalas salamnya, kemudian orang tadi duduk. Nabi bersabda: dua puluh! Kemudian datang orang yang lain, ia berkata: Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh. Kemudian Nabi membalas salamnya, kemudian orang tadi duduk. Nabi bersabda: tiga puluh!” (HR. Abu Daud no.5195, at-Tirmidzi no.2689, Ahmad no. 19962, dishahihkan al-Albani dalam Shahih Abu Daud)

5. Memberikan keberkahan

Sebagaimana dalam firman Allah ta’ala

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi merupakan kebaikan.” (QS. an-Nur: 61)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan: “[salam yang ditetapkan dari sisi Allah] maksudnya Allah ta’ala yang mensyariatkannya bagi kalian dan Allah jadikan sebagai salam penghormatan di antara kalian. [Yang diberkahi] Karena di dalamnya tercakup doa agar selamat dari berbagai kekurangan dan doa untuk meminta rahmat, keberkahan, pertumbuhan, dan pertambahan kebaikan.

6. Mendatangkan keselamatan dari Allah

Ucapan salam sejatinya adalah doa meminta keselamatan dari Allah kepada saudara kita. Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad menjelaskan, “Menebarkan salam adalah sebab timbulnya rasa cinta dan ia merupakan doa antara sesama Muslim” (Syarah Sunan Abu Daud, 3/590).

7. Mendapatkan semua keutamaan doa

Ucapan salam adalah doa. Maka orang yang mengucapkannya mendapatkan semua keutamaan doa, di antaranya:

Doa adalah ibadah.

Allah ta’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Termasuk dalam golongan orang-orang yang berdzikir.

Allah ta’ala berfirman:

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Laki-laki yang banyak berdzikir kepada Allah dan perempuan-perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzab: 35)

Sehingga orang-orang yang menebarkan salam juga mendapatkan keutamaan-keutamaan dari dzikir kepada Allah yang sangat banyak sekali keutamaannya.

Diampuni dosa-dosanya.

Allah ta’ala berfirman dalam sebuah hadis qudsi:

يا ابنَ آدَمَ، إنَّك ما دَعَوتَني ورَجَوتَني غَفرتُ لك على ما كان منكَ ولا أُبالي، يا ابنَ آدَمَ،

“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu.” (HR. at-Tirmidzi no.3540, ia berkata: “Hadis hasan shahih”).

Jauh dari kesombongan.

Karena orang-orang yang enggan berdoa, Allah sebutkan sebagai orang yang sombong. Allah ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

 

Demikian pembahasan Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 136 Peta Konsep Salam. Semoga bermanfaat.