Jawaban corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara

Berikut jawaban corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara. Sebelum kami uraikan contoh jawaban pada pertanyaan diatas. Kita akan ulas terlebih dahulu materi yang terkait pada pertanyaan diatas.

 

A. Aktivitas Kehidupan Masyarakat Masa Hindu-Buddha

Sebelumnya kalian sudah mengetahui mengenai sejarah leluhur kalian, selanjutnya kalian akan memahami, menganalisis dan merefleksikan babak baru sejarah Indonesia. Sebelum mengkaji mengenai peradaban nenek moyang, apakah kalian pernah berkunjung, melihat atau mendengar informasi mengenai Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah? Situs Muara Takus di Jambi? Bagaimana menurut kalian mengenai proses kebudayaan dan keadaan masyarakat yang berlangsung di masa pendirian bangunan tersebut? Bagaimana pendapat kalian mengenai beberapa hasil kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia yang tidak dirawat bahkan
diperjualbelikan? Coba kalian jawab dan cari informasi untuk kesimpulan awal dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pada masa aksara, peradaban sudah lebih maju dan mewariskan banyak peninggalan yang masih dapat kita nikmati hingga sekarang. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditelusuri karena pada masa ini leluhur
kalian sudah mengenal tulisan. Tetapi sayangnya beberapa peninggalan-peninggalan tersebut tidak terawat dan diperjualbelikan secara ilegal!

Leluhur bangsa Indonesia mempunyai kemampuan yang cerdas untuk menerima budaya baru dari luar. Mereka mempunyai sifat terbuka dan dapat mengolah budaya dari luar. Local genius yang dimiliki oleh leluhur bangsa Indonesia dapat menjadikan budaya asli mereka tidak serta-merta hilang. Mereka memadukan unsur-unsur budaya dari luar dengan budaya yang telah ada dan hidup dari generasi ke generasi. Kearifan bangsa Indonesia dalam menerima budaya dari bangsa luar patut menjadi contoh bagi kalian dalam menerima budaya dari luar. Kalian perlu cerdas dalam menerima dan menyaring budaya dari luar untuk dapat dipadukan dengan budaya asli Indonesia agar tradisi dan budaya Indonesia tetap lestari. Belum dapat dipastikan secara pasti bagaimana kemudian budaya India, terutama agama Hindu dan Buddha, dapat menyebar di Indonesia atau pada masa tersebut terkenal dengan sebutan Nusantara. Namun, kalian dapat memahami proses penyebaran dan perkembangan budaya India melalui teori-teori dari berbagai ahli berikut.
■ Teori Brahmana
Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh Brahmana karena Brahmana adalah kasta yang memahami dengan benar kitab Weda dan bertanggung jawab untuk menyebarkan agama Hindu.
■ Teori Waisya
Menurut teori ini, penyebaran budaya India dilakukan oleh pedagang India melalui jalur laut. Perdagangan pada masa itu sedang berkembang karena jalur sutera yang menghubungkan India-Tiongkok melalui jalur laut dan melalui wilayah Nusantara.

Baca Juga :  Jawaban apa yang terjadi jika sumber energi listrik pada alat itu dicabut

■ Teori Ksatria
Agama Hindu masuk ke Indonesia oleh para prajurit India yang ingin menaklukan Nusantara. Mereka melakukan penyebaran agama Hindu melalui penaklukan wilayah atau prajurit yang melarikan diri setelah kalah perang.
■ Teori Arus Balik
Berdasarkan teori ini, penduduk Nusantara yang ulung dalam berlaut melakukan interaksi di negeri India dan pulang ke Nusantara untuk menyebarkan agama Hindu yang mereka pelajari.

Aktivitas kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha dipengaruhi oleh beberapa Kerajaan.

Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara

Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, di tepi Sungai Mahakam dan dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah prasasti berbentuk Yupa. Parasasti Yupa bertuliskan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Huruf Pallawa tersebut diidentifikasi bentuk dan jenisnya berasal dari sekitar tahun 400 M.

Pada salah satu Yupa diketahui bahwa Raja yang memerintah adalah Mulawarman, anak dari Aswawarman cucu dari Kudungga. Menurut para ahli nama Kudungga bukan nama Sanskerta dan dimungkinkan bahwa nama tersebut adalah asli Nusantara. Sementara nama Aswawarman disebut sebagai pembentuk keluarga (wamsakarta).

Kerajaan Tarumanagara: Penanda Peradaban Sejarah Nusantara di Pulau Jawa

Pada sekitar tahun 400-500 M, di Jawa Barat terdapat kerajaan Tarumanagara. Raja yang berkuasa adalah Purnawarman. Kerajaan Tarumanagara diidentifikasi dari berbagai penemuan dari prasasti di Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten (Bogor) dan Tugu, Cilincing (Jakarta). Sementara di desa Lebak, Banten Selatan ditemukan Prasasti Munjul. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta yang diubah dalam bentuk syair.

Pada Prasasti Ciaruteun didapatkan dua tapak kaki. Dua tapak kaki dalam prasasti tersebut merupakan tapak kaki raja yang menyerupai tapak kaki Dewa Wisnu. Sedangkan pada Prasasti Kebon Kopi terdapat gambar tapak kaki gajah raja yang dikatakan sebagai tapak kaki Airawata (gajah Dewa Indra).

Baca Juga :  Jawaban langkah-langkah untuk mencegah kelangkaan sumber daya alam

 

Lembar Aktivitas 3 Aktivitas Individu

Bagaimana corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara?

Jawaban : agama yang dianut kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Wisnu.