Permen Davos Brand Jadul Asal Purbalingga Yang Eksis Sampai Sekarang

Masbejo.com – Permen Davos Brand Jadul Asal Purbalingga Yang Eksis Sampai Sekarang. Ngomongin masalah permen ada satu permen legendaris yang rasanya khas di lidah, permen ini menjadi jajanan khas anak – anak zaman dulu, ternyata sampai sekarang masih tetap produksi dan terbukti mampu bersaing dibelantara persaingan bisnis permen nusantara. Ngomong – ngomong ternyata pabriknya ada di daerah Purbalingga, Jawa Tengah.

Para penikmat kenangan masa lamapu pasti akan langsung mencari permen ini, minimal nengok mbah google apa benar masih ada tu permen…

permen davos asal Purbalingga

Kalau nyarinya di search hanya Davos yang keluar tu keterangan Kota Davos yang ada di Swiss sana..

Tapi kalau ada embel – embel permenya..

yang muncul deretan gambar permen dengan kemasan berwarna biru benhur dengan Logo ” Davos “

Sejarah Permen Davos

Tak kenal maka tak sayang kita lihat dulu sejarah permen Davos yang masih eksis sampai sekarang…

Permen berwarna putih dengan rasa pedes – pedes gimana gitu, ternyata sudah lama sekali keberadaanya..

Dalam catatan sejarah ” wuih mantep ” permen ini diproduksi oleh PT Slamet Langgeng, keren sob nama adalah doa, ternyata benar – benar langgeng sob sampai sekarang..

PT Slamet Langgeng Asal Purbalingga ini didirikan oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931, seumuran mbah saya ternyata ni PT…

Dulunya hanya sebuah perusahan kecil sob, saat pertamakali memproduksi permen ” Davos ” PT Slamet Langgeng hanya bermodal satu buah mesin.

Baca Juga :  EF Adults Kursus Bahasa Inggris Profesional Pilihan Cerdas

Dan ternyata mesin cetakan permen tersebut hasil dibelinya dari Negeri Belanda Sana, masa itu belanda masih menjajah Indonesia ya sob…

Dari membeli mesin cetakan permen itulah sang pemilik kala itu juga mendapatkan resep pembuatan permen yang ” nyam ” pokoknya..

Oya ngomong – ngomong apa benar inspirasinya dari kota di swiss kaya pict yang diatas tadi..

Ya..ternyata ” Nama Davos ” memang diambil dari nama kota di Swiss..Daerah yang bersalju dan hawanya sejuk…

View this post on Instagram

Melihat kondisi kota Davos, memang sangat pas penamanan merek ” Davos ” karena memang warna permenya mirip salju di Davos Swiss..

Awal mula memasarkan permen ini masih sederhana di masanya, permen dipasarkan dengan gerobak sapi dari Purbalingga ke maos, ajibarang dan sekembalinya dari daerah – daerah itu sambil membawa gula sebagai bahan dasar pembuatan permenya.

Mengenang Masa Kecil Bersama Davos

Melihat kembali permen ini seakan angan – angan ini terbawa kembali ke masa – masa kanak – kanak..

Masih teringat kala sore habis mandi di sisir rambut sama “biyung” dengan baju rapi dimasukan ke celana dikasih uang jajan..

Cus beli permen kotak berwarna hijau biru dari kertas karton tipis, bermerek davos

permen davos purbalingga
dokumen pribadi – permen davos yang legendaris – dari Purbalingga

 Kemasan itu menjadi favorit anak kecil karena isinya juga kecil kecil..

rasanya pedes, manis dan semriwing hehe

Keren rasanya saat buka ujungnya ” mak tepluk ” satu permen di taruh ditangan dilemparkan kemulut…

Ya namanya anak-anak kan temenya banyak tu, satu bungkus abis buat bareng – bareng..

Tapi yang punya jiwa – jiwa pelit langsung sekali makan se kuncup telapak tangan tanpa dimut di ” kruyuk ” hehehe..kaya makan gorengan suaranya…

Baca Juga :  Twibbonize Hari Buruh 2021, Gratis

Memang permen ini buat mimin sangat legendaris.

Konsisten Dengan Brand

Konsistensi Davos dengan namanya, warnanya, produknya sangat luar biasa untuk kita jadikan contoh..

bagaimana sebuah brand dikembangkan dengan konsistensi yang tinggi dan bisa bertahan di era persaingan yang lebih luas, tapi masih terus eksis…

Disini kita bisa melihat, kuatnya sebuah merek dagang yang konsisten dan berkelanjutan..

Coba lihat secara bentuk davos tetap mengembangkan produknya, akan tetapi bentul lama tetap dia pertahankan,.

Lihat Davos dengan kemasan kecil, sampai sekarang wujud permenya sama, bungkusnya juga hampirsama, dari sisi ” kenangan ” akan membuat pelanggan lama selalu ingin menikmati sebuah kenostalgiaan bersama merek ini..

Kita tak pungkiri kemasan besar dengan permen jumbo berbentuk silinder tipis sangat menjadi idola ” bapak – bapak ” kita iya ga?

Berarti secara rasa saja permen ini mempertahankan agar pelangganya tidak kelain hati.

Lihat dari logonya..

logo Davos

Ke eksisan Logo Davos yang tetap bertahan sampai sekarang tidak merubahnya dengan sembarangan..

Sebab sudah memiliki nama dan tampilan yang sudah cukup dikenal lama, sekali mengubah tampilan maka akan berimbas pada tanda tanya konsumen ?

Benarkah ini davos yang dulu ?

Baca Juga : Merek Mangkuk Tjap Jago 

akan timbul pertanyaan seperti itu..

jadi ini menjadi pelajaran buat kita para pengusaha, jika brand yang sudah kita kembangkan lama, jangan karena egokita ingin mengikuti perkembangan zaman seenaknya merubah tampilan logo yang terus – terusan.

eksistensi logo akan menggambarkan eksistensi usaha yang sedang kita pertahankan bahakan kita kembangkan lebih bagus lagi, lebih baik perbaiki mutu barang atau produk yang kita buat itu lebih bagus…

Karyawan Davos Yang Setia

Tauga, kalau karyawan PT Slamet Langgeng ” Davos ” yang sekarang adalah anak cucu dari karyawan lama, betapa setianya mereka dengan perusahaan yang dulunya sebagai tempat kerja ayah – ayah bahkan kakek nenek mereka..

Baca Juga :  Realme Narzo 20, Smartphone Pilihan Milenial Tahun 2020

Dari sini kita bisa melihat, kesetiaan mereka dengan perusahaan membuktikan bahwa perusahaan ini sangat memperhatikan nasib karyawanya…

Beberapa tahun lalu mimin berkesempatan menanyakan salah seorang karyawan Davos yang pensiun, setelah lama bekerja disana tibalah masa pensiun karena faktor usia yang sudah tidak memungkinkan lagi menjadi sopir penganter barang, ternyata beliau dapet pesangon yang lumayan besar jika dibandingkan perusahan- perusahaan besar lain di Purbalingga.

Permen Davos Sampai Ke Amerika

stand permen davos di purbalingga fair 2019
stand permen davos di purbalingga fair 2019

Legendnya permen ini menyebabkan pangsa pasar permen Davos melebar luas, wilayah pemasaran permen Davos hingga ke Belanda, Amerika sana..

Untuk pemasaran di Indonesia Sediri permen ini di distribusikan di jawa, sumatera dan kalimantan..

membuktikan bahwa masih banyak pelanggan yang setia dengan permen yang satu ini..

Di era persaingan yang sengit, justru merek ini terus merangkak naik secara omzet selama dekade terahir..

Keunggulan Davos dalam produksinya dia tidak mengunakan pengawet maupun pemanis buatan 98 persen gula pasir asli, sisanya mentol dan pengikat..

maka secara kesehatan lebih terjamin..

dari hal tersebut menyebabkan permen ini terus digandrungi dari kawula tua hingga kawula muda hehe…

Itulah sob tentang ” Brand DAVOS ” Permen legendaris produksi PT Slamet Langgeng dari Purbalingga yang konsistensinya dalam pembuatan permen bisa diacungi jempol..

Leave a Comment